Cara Mengatasi Dingin Saat Mendaki Gunung


Suhu udara yang dingin kerap dijumpai para pendaki di gunung. Untuk itu sebaiknya seorang pendaki dapat paham dan mengerti dengan resiko yang bisa saja terjadi pada dirinya. Suhu udara yang dingin akan menjadi masalah besar jika tidak bisa diatasi dengan baik. Salah satu bahaya tersebut adalah dapat terserang penyakit hipotermia, yaitu suatu kondisi dimana mekanisme tubuh kesulitan mengatasi tekanan suhu yang dingin. Lebih parahnya jika kondisi ini berlangsung lama dan tidak mendapat penanganan yang serius maka dapat menyebabkan kematian.
Dengan adanya perbedaan ketinggian di gunung, tentu saja suhunya pun akan berbeda. Dimana semakin tinggi posisi anda di gunung maka akan semakin dingin pula suhunya, terutama saat menjelang malam hari. Untuk itu seorang pendaki harus dapat mengantisipasinya agar kegiatan pendakian dapat berjalan dengan lancar dan selamat.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi dingin saat mendaki gunung :

Ø  Lakukan Aklimatisasi
Sebelum memulai pendakian sebaiknya seorang pendaki melakukan aklimatisasi terlebih dahulu, yaitu bentuk adaptasi atau penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan yang berbeda. Hal ini dilakukan agar tubuh tidak terkejut terhadap perubahan keadaan yang terjadi di lingkungan barunya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyesuaian ini antara lain terhadap suhu dan kadar oksigennya. Dimana pada keadaan yang lebih tinggi suhu akan menjadi lebih rendah dan juga dengan kadar oksigennya yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel darah merah.

Ø  Pakaian.
Gunakanlah pakaian yang berbahan tidak mudah menyerap keringat dan cepat kering jika terkena basah. Dengan begitu maka kondisi suhu tubuh dapat lebih terjaga keadaannya. Jika diperlukan anda juga dapat menggunakan baju tiga lapis, dimana lapis pertama berbahan power dry, lapisan kedua polartec dan lapisan ketiga berbahan goretex. Untuk celana juga sebaiknya gunakan celana panjang dan yang berbahan waterproof. Hindari untuk menggunakan pakaian berbahan jeans karena jika basah akan lama untuk keringnya sehingga akan menyulitkan diri anda. Terakhir jangan lupa untuk membawa jaket gunung.

Ø  Minum – minuman hangat
Meminum – minuman hangat seperti kopi, teh, susu dan wedang jahe akan sangat efektif untuk menghangatkan tubuh. Untuk efisiensi waktu, anda dapat membawa minuman hangat itu dalam termos untuk bekal di perjalanan. Meminumnya dapat di takar sebanyak 1-2 sendok secara kontinyu selama pendakian agar tubuh dapat tetap hangat.
Hindari untuk meminum-minuman yang mengandung alkohol karena hal ini dapat berakibat fatal. Minuman alkohol dapat menyebabkan peminumnya kehilangan kesadaran yang tentunya kondisi ini akan lebih berbahaya dari pada mengatasi rasa dingin itu sendiri.

Ø  Makan
Makan dapat pula membuat tubuh menjadi hangat karena terjadinya proses metabolisme di dalam tubuh. Sebaiknya anda membawa bekal makanan yang mengandung protein dan karbohidrat tinggi. Anda juga dapat menyantapnya saat selagi hangat karena lebih efektif dalam membuat tubuh menjadi hangat. Jika dalam perjalanan pendakian, anda juga dapat membawa beberapa makanan cemilan seperti cokelat.

Ø  Banyak bergerak
Saat masih dalam perjalanan pendakian, sebaiknya anda selalu bergerak dan hindari untuk beristirahat terlalu lama karena jika terlalu lama maka rasa dingin akan datang menyerang. Sebenarnya banyak bergerak dapat membuat tubuh menjadi hangat namun tetap diingat bahwa dengan banyaknya bergerak maka kalori di dalam tubuh juga akan lebih cepat habis. Untuk itu selalu perhatikan kondisi tubuh dengan tidak memaksakan keadaan.

Ø  Istirahat yang cukup
Beristirahatlah yang cukup baik sebelum maupun saat dalam pendakian. Ingatlah bahwa untuk tidak selalu memaksakan keadaan. Jangan terlalu memporsir keadaan daya tahan tubuh karena hal ini justru akan membuat tingkat kesadaran anda berkurang yang berakibat terhadap rasa dingin yang datang.

Ø  Tutup bagian tubuh yang vital terhadap dingin
Biasanya dingin akan menyerang pada bagian tubuh seperti leher, telinga, telapak tangan dan jari, serta pergelangan kaki dan jari. Tutuplah bagian-bagian tersebut agar tidak bersentuhan langsung dengan udara dingin. Bisa dengan menggunakan jaket, kupluk, sarung tangan, kaos kaki dan sepatu.

Ø  Membuat saluran air di sekitar tenda
Hal ini berguna untuk mencegah air hujan mengalir masuk ke dalam tenda. Tentunya jika air sudah masuk ke dalam tenda akan menjadi masalah bagi penghuninya bukan ?.
Tidak ada salahnya pula untuk memasang footprint atau menaruh daun-daunan kering di bawah tenda. Hal ini berguna agar lantai tenda tidak langsung bersentuhan dengan tanah yang cukup dingin dan lembab saat malam hari.

Ø  Lakukan pemanasan tubuh sebelum masuk sleeping bag
Sleeping bag atau selimut berfungsi untuk mempertahankan panas yang berasal dari tubuh, bukan sebagai penghasil panas. Untuk itu dalam penggunaan sleeping bag akan lebih efektif jika anda melakukan pemanasan tubuh terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Banyak cara yang bisa dilakukan, seperti dengan melakukan pushup atau juga makan dan minum-minuman hangat terlebih dahulu. Saat tubuh sudah mulai terasa hangat, barulah anda mulai masuk ke dalam sleeping bag.
Dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu maka proses metabolisme tubuh akan menghasilkan panas dan ini tentu akan lebih baik dalam penggunaan sleeping bag dalam menahan panas yang dihasilkan tubuh. Perlu diingat bahwa sebaik apapun bahan sleeping bag, tetap tidak akan berguna jika tidak ada panas yang bisa di tahannya.


Keadaan dingin di gunung sudah menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindarkan namun bisa diatasi. Perlunya kecermatan dan pengetahuan dalam mengatasi hal ini tentunya juga akan berperan besar dalam kesuksesan suatu pendakian.